KOTAMOBAGU POST – Masih ingat kampanye Pilkada Boltim? Peristiwa ini menyisahkan kekecewaan besar bagi sebagian besar kader dan simpatisan Partai Amanat Nasional (PAN) di wilayah Sulawesi Utara. Hal ini terkait, sikap sang Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulut, Ir Tatong Bara, yang terang-terangan tidak memberikan dukungan terhadap Calon Bupati Sehan Salim Landjar yang diusung resmi oleh Partai PAN.
Sikap ini dilakukan Ketua DPW PAN Tatong Bara dengan melakukan kampanye terbuka diatas panggung kampanye milik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Tatong berkampanye diatas panggung milik Calon PDIP, sikap ini tentu saja bertolak belakang dengan maksud kehadiran para elit petinggi dan pengurus DPP PAN. Mereka datang jauh-jauh dari Jakarta untuk memenangkan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang diusung Partai PAN, yakni pasangan Sehan Landjar – Rusdy Gumalangit.
Tak hanya itu, Ketua DPW PAN Tatong Bara, juga disebutkan sebagai salah satu dalang money politik untuk membiayai belanja politik bagi kekalahan Calon Bupati yang diusung PAN, dan belanja untuk perjuangan bagi kemenangan pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati dari PDIP, di kancah Pilkada Boltim.
Dua pekan sebelum pelaksaan Musyawarah Wilayah (Muswil) PAN Provinsi Sulut, Dewan Pimpinan Pusat PAN, menyebutkan; pelanggaran yang dilakukan Ketua DPW PAN Sulut pada ajang Pilkada Boltim, sedang dalam proses.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum DPP PAN, Bara Hasibuan yang sempat diwawancarai via seluler oleh wartawan kotamobagupost.com. “Sedang di proses. Kami sedang proses,” kata Bara Hasibuan dari seberang, menjawab pertanyaan Wartawan, tentang adanya aspirasi simpatisan dan kader PAN di Sulut terkait sikap tegas pelanggaran Ketua DPW PAN Tatong Bara.
Penegasan DPP PAN tentang kasus pelanggaran Ir Tatong Bara sedang dalam proses ini, bagi umumnya kalangan pemerhati politik, diprediksi makin memperkecil kans Tatong Bara untuk merebut kembali jabatan Ketua DPW PAN Sulut, juga kian sulit dan banyak rintangan.
Lihat saja, meski pelaksanaan Muswil PAN yang digelar Sabtu 16/01/2016 baru-baru ini, nama Tatong Bara masih muncul dalam 5 nama yang menjadi formatur penentu Ketua DPW PAN, periode selanjutnya dan 4 nama lainnya yakni Sehan Landar SH, Selmi Peleng, Ayub Albugis, dan Bobby Daud.
Lemahnya Tatong Bara mendapatkan kepercayaan memimpin PAN Sulut ini, terlihat saat pimpinan rapat Muswil PAN, memberikan waktu 10 menit kepada Lima anggota formatur itu untuk rapat musyawarah menentukan dan memilih Ketua DPW PAN yang baru.
2 Formatur lain yakni Bobby Daud dan Ayub Albugis memilih abstein, menjadi sinyal kedua Kader PAN ini, tidak berpihak pada siapa saja, termasuk kepada Tatong Bara selaku orang yang sudah membesarkan PAN Sulut. Dan yang tersisa tinggal tiga nama yakni Sehan Lanjdar, Tatong Bara serta, Selmi Peleng.
Ketiganya ngotot menjadi ketua DPW PAN yang baru. Ketiga kandidat ini tak menemui kata sepakat, kemudina oleh DPP memberikan waktu selama satu minggu bagi ketiga Calon Ketua DPW PAN Sulut ini, untuk melakukan musyawarah.
“Jadi Ibu Tatong menyatakan bersedia, Pak Sehan Lanjdar menyatakan bersedia dan Ibu Felmi Peleng menyatakan bersedia. Saya beri satu minggu lagi untuk bermusyawarah. Jika tidak ada titik temu nanti akan kita konsultasikan kepada Ketua Umum Pak Zulkifi Hasan,” kata pimpinan musyawarah Yandri Susanto sambil memberikan isyarat, jika tidak menemukan kata sepakat, maka jabatan ketua PAN Sulut, akan di bicarakan pada rapat rutin DPP PAN, di Jakarta. (Audy Kerap)