KOTAMOBAGU POST – Tampaknya banyak politisi di Boltim meyakini PDIP hanya ngekor alias ikuti-ikutan dengan PAN berkolisi mencalonkan Amalia Landjar sebagai Calon Tunggal Bupati Boltim, pada Pilkada,September 2020.
Keyakinan ini ikut diperkuat dengan pernyataan Sehan Landjar menjabat Ketua DPW PAN Sulut, dimana Sehan meyakini PDI Perjuangan akan ikut dengan PAN.
Boltim, kata Sehan Landjar adalah basisnya PAN, sehingga PDI Perjuangan akan ikut berkoalisi (maksud mencalonkan anaknya), dilansir dari beritamando.com
“Sudah jelas dong, sudah clear (koalisi dengan PDI Perjuangan),” kata Sehan dikutip dari manado.tribunnews.com, Senin (02/03/2020) malam.
Pernyataan Sehan Landjar ini banyak diasumsikan karena kepentingan pribadi Olly Dondokambey yang akan maju lagi sebagai Calon Gubernur Sulut, sehingga mengorbankan kader-kader terbaik PDIP di Sulut yang tidak akan diusung sebagai pasangan Calon Bupati, di Pilkada Boltim.
“Yang jelas jika PDIP berkoalisasi dengan PAN mencalonkan Amalia Landjar, maka PDIP telah mengorbankan 5 tahun kedepan bagi para kadernya. Seharusnya PDIP itu mencalonkan kader sendiri untuk bisa merebut kursi kepala daerah di Boltim,” ungkap sumber, minta nama tak ditulis.
Namun bagi Medy Lensun, siapapun Calon yang akan mendapatkan Surat Keputusan, maka semua kader akan memberi dukungan.
Medy mengatakan, ada 9 calon yang mendaftar, ada beberapa calon kuat yang dinilai elektabilitas dan survey sangat baik, seperti Amalia Landjar, Oskar Manoppo, Suhendro Boroma, Jusnan Mokoginta dan juga Sumardia Modeong.
“Mereka punya potensi sama untuk mendapatkan rekomendasi Partai, PDI Perjuangan itu loyalitasnya tegak lurus, kalau SK sudah terbit maka kami harus mendukung,” katanya. (Tim KPC/2020)