KOTAMOBAGU POST – Musim transisi dari musim kemarau berganti musim hujan, sangat rentan epidemic penyakit Demam berdarah dengue (DBD).
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Plt.Kepala Dinas Kesehatan Yanni Umar SE melalui Kotamobagu Post, Jumat (25/10/2019) mengimbau agar masyarakat mewaspadai penularan penyakit DBD dengan melakukan antisipasi kebersihan lingkungan.
“ Karena sifat penyakit DBD yang cepat mewabah, setiap musim hujan tiba, masyarakat kami imbau untuk rutin melakukan gerakan 3M,” kata Yanni Umar.
Warga diimbau untuk rutin Menguras bak mandi seminggu, membersihkan Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
“Jangan hanya berhenti sampai di kamar mandi. perlu menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air. Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras,” terangnya.
Menurutnya nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring waktu, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang.
Ditambahkan menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Kebiasaan ini dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. (tim kpc)