KOTAMOBAGU POST – Sejak 2016 silam, Pemerintah Kota Kotamobagu telah meluncurkan program satu desa satu produk yang dikenal one village one product (OVOP).
Tiga tahun sudah program ini diperkenalkan, sayangnya hingga kini belum semua desa memiliki produk unggulan.
Belum tercapainya hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kotamobagu Teddy Makalalag sangat menyayangkan.
“Sangadi dan aparat desa sudah seharusnya lebih kreatif jika mau program ini berhasil,” kata Teddy, Selasa(22/10).
Menurut dia, beberapa desa telah dikenal dengan produk unggulannya. Seperti Desa Bilalang dengan kopinya, Poyowa, Motoboi dengan usaha kacang goyang dan produk UKM lainnya, adapula Desa Moyag dikenal karena gula arennya.
Program ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat desa. Setiap desa didorong untuk menemukan dan mengembangkan satu produk unggulan yang mempunyai ciri khas yang berbeda dengan produk dari desa lainnya
Dalam konsep OVOP, masyarakat diberikan pemahaman untuk dapat menghasilkan barang-barang terpilih dengan nilai tambah yang tinggi.
Satu desa diharapkan mampu menghasilkan satu produk utama yang kompetitif dan mampu bersaing ditingkat global namun tetap memiliki ciri khas keunikan karakteristik dari daerah tersebut. (rid/kpc)