KOTAMOBAGU POST – Dari tahun ke tahun, populasi siswa Sekolah Dasar (SD) di umumnya kawasan Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara, menurun drastis.
Hal ini berdasarkan riset Kotamobagu Post selang sepekan terakhir, di kisaran 10 SD di daerah yang dipimpin oleh Walikota Ir Tatong Bara.
Dari informasi dari para Kepala Sekolah (Kepsek), dari tahun ke-tahun, populasi murid SD dari Kelas I – Kelas VI, mengalami penurunan cukup signifikan.
Penurunan ini dipengaruhi oleh jumlah murid SD yang lulus tak sebanding dengan jumlah murid Kelas I yang mendaftar.
Contohnya di SD Negeri 2 Kotobangon, yang lulus ke tingkat SMP 60 siswa, namun yang mendaftar di kelas 1 Cuma 10 murid saja.
“Tahun ajaran 2019-2020 ini, tinggal 10 murid yang masuk di Kelas 1, sementara yang lulus di tahun ajaran 2018-2019 atau siswa yang keluar, berjumlah 60 orang,” kata Kepsek SN 2 Kotobangon, Olha Monoar fa SPd, pada Kotamobagu Post, diruang kerjanya, (05/09/2019.
Adapun total murid tahun 2019 ini tinggal berjumlah 106 siswa, dibanding tahun ajaran 2018-2019 total murid masih berjumah 130 anak.
Turunnya populasi murid SD di kawasan Kota Kotamobagu, juga dibenarkan oleh Kepsek SDN 1 Gogagoman, Ny.Eceng Patapa SPd.
“Murid di sekolah ini pada tahun 2017 berjumlah 420 siswa, nah untuk tahun 2019, jumlahnya tinggal 300 murid saja,” kata Kepsek SDN 1 Gogagoman, Kamis, (05/09/2019) diruang kerjanya.
Fakta penurun populasi murid ini, dialami oleh SD Negeri 3 Kotamobagu.
“Jumlah murid tahun ajaran 2017-2018, masih mencapai 200 anak. Nah untuk tahun ajaran 2019-2020, saat ini berkurang dan tinggal berjumlah 186. Ada penurunan murid baru di kelas 1, dari tahun ke tahun,” kata , Kusyanti Sabunge Kepsek SDN 1 Gogagoman.
Dari percakapan dengan para Kepsek, factor utama turunnya populasi murid SD dari tahun ke-tahun terus menyusut, diduga dipengaruhi oleh suksesnya program KB, yakni alat kontrasepsi yang membatasi jumlah populasi anak dalam keluarga. (audie kerap)