KOTAMOBAGU POST – Kurun 12 tahun sejak Kota Kotamobagu menjadi daerah otonom, reputasi Kotamobagu sebagai daerah teraman di Provinsi Sulut, mampu dipertahankan dan berdampak positif terhadap pertumbuhan nilai investasi.
Reputasi u Daerah Teraman di Sulut, selalu disandangkan oleh ribuan pendatang dengan alasan tidak pernah mendapatkan gangguan dari premanisme.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pelayanan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP), Noval Manoppo SE, mengakui hal tersebut.
“Salah satu factor urgen yang menjadi pendukung daerah kita mengalami peningkatan nilai investasi, yakni dari aspek keamanan dan keteriban masyarakat,” kata Manoppo, pada Kotamobagu Post, baru-baru ini diruang kerjanya.
Dikatakan, minat investasi membuka usaha baik warga local maupun warga dari luar, sangat ditentukan oleh rasa aman dan nyamannya mereka menjalankan usaha mereka di Kota Kotamobagu.
“Investasi usaha terkecil semisal gerobak penjualan martabak dan sejenisnya dibeberapa sudut kota, setiap malamnya dapat kita lihat bersama. Umumnya warga dari luar daerah yang membuka usaha mereka dibidang kuliner,” ungkapnya.
Contoh ini kata Noval, para pedagang itu belum ada terjadi kasus kekerasan atau tindakan intimidasi dari preman yang menganggu kegiatan usaha mereka di waktu malam.
“Demikian pula banyak investor yang datang di kawasan Kota Kotamobagu, alasan utama mereka untuk menanamkan modalnya, tentu dari rasa aman dan nyamannya mereka. Budaya di daerah kita memang sangat mendukung bagi daya dorong pertumbuhan ekonomi dengan pertembuhan nilai investasi yang terus naik dari tahun ke tahun,” tambahnya. (audie kerap)
