KOTAMOBAGU ONLINE – Lebih dari 2 bulan, listrik di kawasan Kotamobagu sengaja di padamkan oleh PT PLN Area Kotamobagu. Masyrakat bahkan tak pernah tau, apa alasan PLN. pemadaman tak mengenal siang ataupun malam, bahkan durasi pemadaman mencapai satu hari.
Cacian umpan 110 ribu penduduk Kota Kotamobagu bagi PT PLN Area Kotamobagu apalagi terhadap Master XXX, Manager PT PLN Area Kotamobagu yang baru (nama manager tidak banyak diketahui oleh umumnya masyarakat kotamobagu, karena tidak membuka diri) yang menggantikan Manager Lama Irawan Agus Sulistya pada 01 Oktober 2015 lalu, tak pernah digubris.
Perlakuan PT PLN Area Koramobagu yang disebut oleh Rakyat Kotamobagu sebagai tindakan biadab karena sengaja membunuh perekonomian dan menghancur aktifitas pelayan kesehatan dan publik rakyat Kotamobagu, juga terjadi pada malam tanggal 02 Desember 2015. Listrik dipadamkan sekitar pukul 17.40 Wita, atau waktu sholat Magrib dan dinyalakan lagi oleh PT PLN Area Kotamobagu, dini hari atau subuh tanggal 02 Desember 2015.
Ribuan masyarakat Kotamobagu malam itu dibikin stres berat, karena menunggu listrik tak kunjung menyala. Aktifitas bisnis mulai dari pinggiran Kota Kotamobagu, hingga di pusat kota, terhenti total. Aktifitas bisnis dan perdagangan jasa, terlihat hanya bisa dilakukan oleh masyarakat yang memiliki mesin genset atau diesel tenaga listrik yang dihidupkan untuk digunakan bagi kepentingan lampu menyala.
Lebih menyedihkan lagi, aktifitas kemanusian pelayanan orang sakit di seluruh rumah sakit di Kotamobagu, lumpuh total. Sejumlah rumah sakit yang menggunakan mesin genset, justeru hanya bisa menerangi gedung rumah sakit dengan lampu saja. sementara untuk mesin-mesin peralatan kesehatan yang membutuhkan tenaga listrik besar, harus diistirahatkan meski sedang melakukan perawatan bagi keselamatan manusia.
Rabu malam (02/12/2015), gelap gulita serentak menutupi kawasan Kotamobagu. Mulai dari Kelurahan Upai, Bilalang, Pontodon, Genggulang, 3 kelurahan Gogagoman, Mogolaing, Molinow, Matali, Mongondow, Kobo Besar, Poyowa Besar, Kotobangon, Motoboi Kecil, Motoboi Besar, Kelurahan Kotamobagu, gelap gulita.
Sedangkan lampu listrik yang menyala di Kelurahan Tumobui, karena jaringan listrik ini terhubung langsung dengan Kantor Markas Kepolisian Resort Bolmong. “Tindakan PLN Kotamobagu, semakin menggila. mereka telah melumpuhkan perekonomian dan merusak ekonomi rakyat Kotamobagu. Bayangkan listrik padam sampai 7 jam di malam tanggal 02 Desember. Ini namanya perbuatan yang sadis,” kata Rudini Sako, warga Kelurahan Mogolaing.
Senada hal itu, ribuan usaha kecil dan menengah di kawasan Kotamobagu, mengaku mengalami kerugian variatif hingga mencapai ratusan juta rupiah. Didi Rustan pemilik Trend Salon di pusat Kotamobagu, sejak awal Oktober 2015 hingga awal Desember ini, dia mengalami kerugian cukup besar akibat ulah pemadaman PT PLN Area Kotamobagu.
“Setiap hari saya membeli bensin mencapai Rp200 ribu perharinya, dan sudah 60 hari ini, PLN memadamkan lampu listrik. Kalu listrik mati disiang hari, dimulai dari pagi hari dan nanti sore jam 5, baru listrik hidup. Begitu juga malam. rata-rata satu hari listrik dipadamkan mencapai 7-10 jam. Ini tindakan biadab, bahkan sehari penuh listrik padam,” kata Didi.
Diketahui, alasan PT PLN Kotamobagu melakukan pemadaman begilir dan serentak di kawasan Kotamobagu dilakukan sejak awal Oktober 2015. Alasan waktu itu, karena debit air yang penghasil tenaga listrik, turun drastis, sehingga pasokan listrik berkurang.
Namun anehnya, sejak awal November 2015, musim hujan intensitas tinggi telah mengguyur kawasan Sulawesi Utara. Namun, listrik justeru durasinya kian lama dan sering padamkan oleh PT PLN Area Kotamobagu. Pemadaman listrik terjadi sejakManager Irawan Agus Sulistya dicopot oleh PLN kantor Wilayah berkantor di Manado pada tanggal 01 Oktbober 2015 . (Audy Kerap)