Bupati Boltim : “Upacara Adat Tulude Mempererat Tali Persaudaraan”

Advertorial, Boltim5631 Dilihat
Bupati Boltim Sehan Landjar dan Wakil Bupati Boltim tampak mengenakan pakaian adat Nusa Utara dalam kegiatan Upacara Tulude (foto : herry lasabda)

BUPATI Boltim, Sehan S. Landjar SH, memberikan penghargaan kepada masyarakat Boltim asal Nusa Utara yang menggelar Upacara Adat Tulude, bertempat di Desa Dodap Pantai, Kecamatan Tutuyan.

Tradisi Tulude kata Landjar, menjadi aset budaya yang diharapkan akan terus mempererat tali silahturahmi dan akan terus dilestarikan oleh warga Boltim asal Nusa Utara.

Hal ini dikatakan Bupati Boltim Sehan Landjar saat menghadiri langsung upacara adat Tulude, digelar pada Jumat (08/02/2019) bersama Ketua TP PKK Boltim, Ny. Nursiwin Landjar Dunggio.

Bupati bersama Ketua TP PKK, hadir mengenakan pakaian adat kebesaran Nusa Utara, juga tampak bersama Wakil Bupati Rusdi Gumalangit, yang tiba di lokasi upacara disambut dengan sambutan adat Nusa Utara, diiringi lantunan lagu adat sangihe.

Upacara Tulude kali ini berjalan penuh khidmah serta nuansa persaudaraan, mengangkat tema “Budaya Menyatukan Rasa Persaudaraan Berdasarkan Nilai Pancasila dan UUD 1945.

Bupati Boltim Sehan Lanjar bersama isteri tercinta saat dijemput oleh tokoh adat Nusa Utara di lokasi kegiatan Upacara Tulude tahun 2019 (foto : herry lasabuda)

 Bupati Boltim, Sehan S Landjar SH, pada kesempatannya menyampaikan sambutan dan arahan kepada seluruh undangan yang hadir, bahwa upacara adat Tulude adalah agenda tahunan warga Nusa Utara, untuk mengucap rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

 “Saya mengapresiasi prosesi upacara adat Tulude, mulai dari persiapan yang dilaksanakan oleh masyarakat Nusa Utara, di Kabupaten Boltim. Olehnya Saya juga berharap dengan digelarnya upacara adat Tulude, diharapkan masyarakat Boltim asal Nusa Utara, semakin kokoh dan semangat demi kemajuan daerah ini,” harapnya.

Dikatakannya, selain Tulude juga mengajak kita untuk tetap membangun dan mempererat tali persaudaraan

Meski kita tak saling kenal, namun dengan upacara adat ini, suasana persaudaraan lebih terasa.

“Upacara adat Tulude, jangan kita jadikan ajang seremoni saja. Namun didalamnya banyak makna yang akan diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dalam Tulude, kita diajak untuk senantiasa menjaga hubungan antar sesama manusia, mengingatkan diri kita kepada sang pencipta. Inilah ajakan Tulude yang harus kita implementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya. (advetorial/herry lasabuda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.