Mengenal PASAR JAJAN, Pusat Kuliner Ragam Menu di Jantung Kota Kotamobagu Tak Pernah Tidur Malam Hari

Headline, Kotamobagu3001 Dilihat
PASAR JAJAN di pusat Kota Kotamobagu dengan menu makanan lengkap yang tak pernah tidur di malam hari (foto : audy kerap)

KOTAMOBAGU POST – Pasar Jajan. Itu sebutan ngetop untuk sebuah pusat perbelanjaan kuliner yang aktifitasnya membawa suasana malam hari kawasan Kota Kotamobagu, tak pernah tidur.

Geliat keramaian bagi pedagang berbagai menu makanan ringan hingga makanan santap siap saji itu, meman berawal dari pindahnya sebagian pedagang makanan di Terminal Serasi Kotamobagu, kurun 15 tahun silam, pindah di ruas jalan Kartini di Kelurahan Gogagoman, Kecamatan Kotamobagu Barat.

Setidaknya hampir seratus pedagang siliha berganti dari waktu kewaktu, dari tahun ke tahun, dengan berbagai fasilitas seperti gerobak hingga tenda, menyajikan menu makanan yang cukup lengkap dan harga cukup terjangkau.

Mulai dari Martabak, pisang coklat, molen, gado-gado, ketoprak, ayam lalapan, pisang goreng, coto Makassar, Nasi Goreng dan berbagai jenis menu lainnya.

Bagi masyarakat di 5 Kabupaten/Kota Bolmong Raya (Boltim, Kotamobagu, Bolmut, Bolsel, Bolmong Induk), Pasar Jajan di Jalan Kartini itu, sudah tak asing lagi. Pasar Jajan ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat ketika berada di Kotamobagu, maka akan mencicipi berbagai menu yang lesat.

Tradisi ini lantaran, seluruh kawasan Kota Kotamobagu hanya Pasar Jajan di Jalan Kartini ini yang siap buka semalam suntuk untuk melayani masyarakat pembeli.

Bagi masyarakat Kota Kotamobagu, sejak beroperasinya Pasar Jajan ini, banyak membantu masyarakat untuk datang jajan dengan menu kesukaan mereka.

Hebatnya lagi, Pasar Jajan yang sudah ada sejak Bupati Marlina Moha Siahaan menjabat pada tahun 2001 dan terus dilestarikan oleh Walikota Ir Tatong Bara hingga tahun 2019 ini, itu, seolah tiada pernah tidur dimalam hari. Mereka mulai buka mulai pukul 19.00 Wita dan tutup pada kisaran pukul 04.00 Wita atau subuh dini hari.

Para pedagang memang menggunakan bahu jalan dan sebagian badan jalan. Mereka diperkenankan Pemkot Kotamobagu mulai buka pada pukul 19.00 Wita, disaat hilir mudik kendaraan sudah sepi.

Maklum ruas jalan Kartini memiliki standar nasional yakni sekira 24 meter lebarnya, sehingga sebagian badan jalan yang digunakan pada malam hari, tidak banyak berdampak pada arus lalulintas dikawasan pusat pertokoan jantung Kota Kotamobagu.

Pasar Jajan Jalan Kartini ini, memang berawal dari sejumlah pedagang makanan beroperasi di malam hari dipindahkan dari Terminal Serasi, lantaran dimasa pemerintahan Bupati Marlina M.Siahaan (sebelum Kotamobagu jadi daerah otonom), luas terminal serasi tak mampu menampung berjubelnya pada pedagang makanan itu.

Nah, sejak itulah Pasar Jajan jalan Kartini yang tiada pernah tidur dimalam hari itu, mulai berjualan. Bahkan dari waktu ke waktu, Terminal Serasi juga di pusat Kotamobagu yang awalnya memiliki nama keren Pasar Jajan, hingga kini mulai redup dan umumnya pedagang makanan di Terminal Serasi, umumnya pilih pindah di jualan di Jalan Kartini. (audie kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.