KOTAMOBAGU POST – Ketua PWI Sulut Drs Voucke Lontaan dalam keterangan persnya, Minggu (05/02/2023) telah membekukan kepengurusan Kelompok Kerja Persatuan Wartawan Indonesia (Pokja-PWI) Kabupaten Bolmong.
“Tentu pembekuan tersebut punya dasar. Terima kasih kepada Ketua Pokja PWI Bolmong dan jajaran yang sudah melaksanakan tugas hampir setahun,” kata Ketua PWI Sulut Drs Voucke Lontaan, di Manado melalui rilisnya.
Voucke menilai selama hampir setahun, ada beberapa program kegiatan yang dilaksanakan Pokja PWI Bolmong, seperti memperingati Hari Pers Nasional 2023, di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Diketahui sebelum pembekuan Pokja, diduga telah muncul konflik dalam internal kepengurusan Pokja PWI Bolmong lantaran mayoritas pengurus menilai banyak penyimpangan dilakukan oleh Ketua Pokja PWI Bolmong, ini yang mendorong 90 persen pengurus Pokja PWI Bolmong melakukan rapat mendadak dan mengusulkan kepada PWI Sulut untuk mengambil alih pelaksanaan Konfrensi PWI di Kabupaten Bolaang Mongondow.
Sebelumnya Ketua PWI Voucke Lontaan mengarahkan agar Pokja Bolmong menggelar silahturahmi semua anggota Pokja PWI Bolmong, dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional 2023 di Kab Bolmong, Dalam pertemuan itu tentu diharapkan oleh Ketua PWI Sulut agar silahturahmi tersebut bisa terjadi komunikasi yg baik dan lancar sesama anggota PWI Pokja PWI Bolmong.
Menariknya, dari sekian pengurus Pokja yang di undang, hanya Ketua Pokja Hariyono Tungkagi dan 3 rekan lainnya yang tidak hadir pada pelaksanaan rapat pokja Jumat 3 Maret 2023.
Rapat Pokja tersebut membahas beberapa point penting, diantaranya, Agenda Uji Kopetensi Wartawan ( UKW ), Usulan Persiapan Konfrensi PWI Bolmong, dan masalah internal Pokja PWI Bolmong.
Rapat juga mendengarkan keluhan dari seluruh peserta yang hadir mengenai kegiatan Pokja PWI Bolmong yang dilakukan secara diam diam oleh ketua Pokja, hal ini juga berkaitan adanya pembuatan proposal Pokja PWI dilakukan secara diam-diam. Dalam kegiatan yang menggandeng PT JRBM dan Bank SulutGo untuk bekerja sama, yang diketahui tidak melibatkan pengurus yang tercantum dalam SK, baik Sekretaris, Bendahara, maupun jajaran pengurus lainnya.
Rapat mendadak dilakukan lantaran mayoritas Pengurus Pokja PWI yang nama-nama mereka dalam Surat Keputusan (SK), merasa khawatir akan sepak terjang Ketua Pokja yang membuat proposal permohonan bantuan kepada perusahaan dan instansi pemerintah, namun tidak diketahui oleh mayoritas pengurus Pokja,yang dikhawatirkan merusak nama baik secara organisasi maupun pribadi bagi pengurus.
Dalam rapat juga terungkap, Ketua Pokja telah mengajukan surat revisi struktur Pokja PWI Bolmong dan dikirim kepada PWI Sulut, anehnya tanpa melalui rapat internal Pokja PWI Bolmong.
Hasil rapat disepakati oleh 18 Pengurus Pokja tersebut, kemudian dikirim kepada PWI Sulut sebagai laporan dan juga hasil rapat resmi Pokja PWI Bolmong mengirimkan surat bersifat surat usulan kepada PWI Sulut terkait Konverensi PWI Bolmong Ke-2, sekiranya digelar bulan Maret 2023.
Diketahui, sebelum pembekuan Pokja PWI Bolmong, mayoritas Pengurus Pokja PWI Bolmong telah menyurati PWI Sulut berkaitan dengan dugaan terjadinya konflik internal, lantaran mayoritas pengurus mempersoalkan Ketua Pokja PWI yang melaksanakan tugasnya tidak melibatkan kepengurusan. (tim)
1 komentar