KOTAMOBAGU POST – Meski memasuki detik-detik berakhirnya masa jabatan Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM) sebagai Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), namun tidak mengurungkan niat mulia memperjuangkan batas wilayah dan Royalti PT.JResources Bolmong (PT.JRBM) yang menjadi hak masyarakat Bolmong.
Hal ini terungkap saat Bupati Bolmong YSM memberikan sambutannya disela kegiatan Musrembang RKPD 2023 yang digelar di Sekretariat Daerah, Kamis (31/03/2022).
“Insyaallah di tahun 2023 bagi hasil yang kita akan dapatkan (dari PT.JRBM) jauh lebih besar dari tahun sebelumnya bahkan jauh dari diatas harapan kita,” kata Bupati YSM, disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
Bupati YSM memberikan penjelasan mengenai besarnya pendapatan bagi hasil yang akan diperoleh oleh Kabupaten Bolmong, dikarenakan telah ditetapkan batas-batas wilayah dengan daerah tetangga, khususnya di kawasan Desa Bakan Kecamatan Lolayan.
“Saya kemarin berada di Kementerian Dalam Negeri terkait batas wilayah, sebentar lagi akan diterbitkan Permendagri terkait batas wilayah yang hari ini sudah final, tetapi pengajuan untuk menjadi Permendagri masih dalam proses,” kata Bupati YSM.
Nah terkait finalnya penetapan batas wilayah tersebut dari pihak Kemendagri kata Bupati YSM telah mengajukan surat kepada Kementerian ESDM, untuk penghitungan bagi hasil (dari PT JRBM).
“Nah untuk bagi hasil tahun 2022 ini akan masuk ke rekening Daerah namun nanti akan bisa digunakan pada APBD Tahun 2023 setelah dibahas dan ditetapkan melalui Perda APBD Tahun 2023,” ungkap YSM.
Masih terkait batas-batas wilayah Kabupaten Bolmong dengan daerah tetangga kata YSM, rujukannya melalui instansi Badan Informasi Geospasial (BIG) yang adalah instansi yang diberikan kewenangan oleh Negara mengenai batas wilayah kabupaten dan kota di Indonesia.
Diketahui, masa jabatan Yasti Soepredjo Mokoagow sebagai Bupati bolmong yang akan berakhir pada tanggal 22 Mei 2022, sementara bagi hasil royalty PT JRBM tahun 2022 nantinya akan digunakan pada tahun 2023 mendatang dimana sosok YSM sudah bukan sebagai pengelola royalty yang diprkirakan mencapai ratusan miliar tersebut. (audie kerap)