Bahas Peluang Kerja Luar Negeri, Rektor UNPI kunker di UPT BP2MI Manado

KOTAMOBAGU POST- Rektor Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI) Manado, mengadakan kunjungan ke UPT BP2MI Manado dalam rangka berkoordinasi rangka penyiapan calon pekerja migran Indonesia (CPMI).

Kunjungan kerja rombongan Rektor UNPI pada Senin, (28/03/2022) diterima langsung oleh Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag, diruang kerjanya.

Dalam pertemuan tersebut, Rektor UNPI mengadakan pembicaraan dengan BP2MI dalam rangka melihat peluang kerja bagi alumni UNPI bisa mendapatkan peluang kerja ke luar negeri sekaligu membahas rencana kerjasama peningkatan kualitas SDM.

“Beberapa negara di Eropa dan Asia khususnya di negara Jepang dan Jerman serta beberapa negara di Timur Tengah saat ini sedang gencar mencari tenaga kerja khususnya pekerja di bidang kesehatan karena di negara mereka sedang terjadi kekurangan tenaga kerja di bidang ini. Untuk itu pihak kami gencar bergerilya ke beberapa lembaga pendidikan khusus bidang ini untuk menjalin kerjasama dalam hal penyiapan calon pekerja untuk di tempatkan di negara-negara yang sedang membutuhkan. Maka dari itu kami mengajak UNPI Manado untuk bekerjasama dalam hal peningkatan kualitas SDM dalam rangka penyiapan calon pekerja migran Indonesia agar ketika ditempatkan mereka sudah siap” jelas Hendra.

Foto bersama Rektor UNPI Manado dengan UPT BP2MI Manado

“Kami sangat senang dengan peluang kerja yang disampaikan oleh Kepala UPT BP2MI Manado karena ini merupakan kesempatan yang dapat dimanfaatkan oleh alumni kami. Dengan bekerjasama dengan BP2MI, pastinya akan menguntungkan pihak kami karena dengan demikian para lulusan dari UNPI Manado dapat terserap dengan bekerja di Jepang dan Jerman sebagai Nurse dan Careworker sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran” ujar Rektor UNPI Manado Dr. Debby Ch. Rende.

Senada hal itu, Kepala UPT BP2MI Sulur dan Gorontalo, Hendra Makalalag menyatakan beberapa negara yang membuka peluang kerja di bidang kesehatan, negara Jepang yang memiliki permintaan yang paling besar.

“Saat ini Jepang paling banyak memiliki demand untuk ditempatkan disana sebagai Nurse dan Careworker melalui program Government to Government ( G to G) Jepang dan Specified Skilled Worker (SSW). Nah untuk itulah kami mengusulkan kepada manajemen UNPI Manado untuk memasukkan bahasa Jepang pada kurikulum tingkat akhir agar mahasiswa mereka yang ingin bekerja ke Jepang sudah memiliki skill bahasa yang dibutuhkan sehingga siap untuk ditempatkan di sana karena salah satu kendala utama penempatan ke Jepang adalah kendala bahasa jadi jikalau sudah dilatih dari semenjak masih di bangku kuliah, ketika para mahasiswa ini lulus mereka sudah tidak perlu lagi mencari lembaga pelatihan bahasa untuk melatih bahasa karena ketika lulus sudah memiliki skill yang dibutuhkan” jelas Hendra. (audie kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.