Hasil Diagnosis, Pembengkakan Kaki Warga Kopandakan Disebapkan Bakteri Bukan Vaksin Sinovac

Kotamobagu150 Dilihat

KOTAMOBAGU POST – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kotamobagu dr Tanty Korompot menegaskan vaksin jenis sinovac bertujuan untuk melemahkan Virus Covid 19 dan bukan Bakteri.

“ Vaksin sinovac ini untuk pelemahan virus dan bukan bakteri, “ Tandas Kadis saat jumpa pers yang digelar RSUD Kotamobagu, Rabu (31/03/2021).

Penyataan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kotamobagu mengklarifikasi tentang adanya pemberitaan beberapa waktu lalu.

Dimana ada salah satu warga desa Kopandakan Dua Kabupaten Bolmong yang juga adalah ASN di Kotamobagu, terjadi pembengkakan pada kaki kirinya akibat suntikan Vaksin Sinovac.

Tanty mengungkapkan, penyebab bengkaknya kaki warga Kopandakan Dua itu, disebapkan oleh bakteri pada daerah yang bengkak tersebut, ada beberapa bekas Lukas, yang berarti kulit di daerah yang mengalami pembengkakan tidak intak (tidak utuh), dan ada perubahan abnormal, yang merupakan port d’entree kuman atau pintu masuk kuman atau bakteri.

“Diagnose yang bersangkutan adalah susp abses genu ec.dd artritis septik atau peradangan/infeksi bakteri di daerah persendian lutut. Untuk dugaan akibat vaksinasi covid bisa terbantahkan dengan banyaknya factor kebetulan yang terjadi, tidak terkecuali bengkak pada kaki yang bertepatan setelah dilakukan vaksinasi. Dari hasil pemeriksana laboratorum juga pada Selasa tanggal 30 Maret 2021 kemarin menunjukkan kalau leukosit yang bersangkutan sebanyak 17.000 yang artinya ada infeksi bakteri,” ucap Tanty dikutip dari media BeritaTotabuan.com.

Hal yang sama juga dikatakan dr Lusiana M Maramis, selaku ketua tim vaksinasi covid-19 RSUD Kotamobagu, sekaligus Kepala Seksi pelayanan medic RSUD, bahwa dari hasil pemeriksaan darah lengkap, didapati kalau Helmi menderita peradangan dengan dugaan adanya infeksi bakteri.

“Yang bersangkutan ini memang ada keluhan yang mengarah ke asam urat. kita melakukan pemeriksaan darah lengkat, termasuk di dalamnya pemeriksaan asam urat. Ketika hasilnya keluar, asam urat dari pasien ternyata normal. Yang tinggi atau abnormalnya adalah kadar leukosit yang menunjukkan adanya bakteri dan mengakibatkan peradangan. Sementara, vaksin sinovac ini untuk pelemahan virus dan bukan bakteri,” jelas dr Lusiana.

Saat ini, pihaknya Rumah Sakit tengah melakukan perawatan terhadap Helmi Maskatie dengan proses perawatan rawat inap.

“Pasien saat ini dirawat disini. Sudah menjadi komitmen kami memang untuk merawat yang bersangkutan sampai sembuh. Untuk hasil laboratorium bisa kita pastikan tidak ada hubungan antara vaksinasi dan penyakit yang ditimbulkan tersebut,” tambahnya. (samsu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.