KOTAMOBAGU POST – Seorang warga Kelurahan Molinow Kecamatan Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu, rupanya telah menekuni profesi sebagai pembuat makanan Tempe, sejak tahun 2013, silam.
Alhasil pria bernama Ahmad Sugito ini hingga tahun 2021 masih terus mengembangkan usahanya dibantu isterinya.
Menurutnya, ketertarikan dengan usaha tempe ini diawali dengan tingkat konsumsi tempe di Kota Kotamobagu yang tinggi.
“Saya bersama istri (Mira Fadlina) membuka usaha tempe ini dari tahun 2013 dengan di beri nama Tempe Bolang, dan usaha tempe ini mendapat sambutan baik, bahkan hingga kini memiliki banyak pelanggan mulai dari penjual makanan sampai perusahaan besar,” ujarnya.
Usaha Tempe Bolang sampai saat ini masih di nikmati oleh pelangan setia kami mulai dari penjual makanan, penjual sayuran, penjual gorengan, penjual yang ada di pasar dan perusahaan J-Resources Bolaang Mongondow.
Untuk sekali produksi bisa menghabiskan 3 karung biji kedelai. Tempe yang dihasilkan bervariasi, ada yang berukuran kecil, sedang dan ukuran cukup besar. Tempe ukuran kecil dibandrol dengan harga 1000 sampai 2000 rupiah, kemudian yang lebih besar lagi ada harga 4000 sampai 6000 rupiah, dan 35 ribu rupiah untuk 1 papan.
Tak hanya itu, Ahmad juga mengaku mengunakan biji kedelai impor, kemudian perebusannya menggunakan kayu bakar.
“Untuk produksi tempe ini saya dibantu 3 orang pekerja, mulai dari proses perebusan biji kedelai, sampai proses akhir pengemasan tempe,” terangnya. (nx/rid/kpc)