Pemkab Boltim Berikan Santunan Korban Banjir di Kota Manado

Boltim1728 Dilihat
Salah satu sudut Kota Manado yang diterpa bencana banjir, Pemkab Boltim dipimpin Bupati Sehan Landjar ikut terbeban dengan memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di Kota Manado (foto :  hendra mian/fb)

KOTAMOBAGU POST, BOLTIM — Menyusul terjadinya banjir dan longsor menerjang kota Manado, Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan S. Landjar SH dan jajarannya, langsung mengambil inisiatif mengerahkan jajarannya, guna menyalurkan bantuan kepada warga yang ditimpa musibah.

Pemkab Boltim membuat pos Penyaluran bantuan tersebut dipusatkan di rumah pribadi Sekertaris Daerah Boltim, Muhammad Assagaf di Kelurahan Istiqlal, Kampung Arab Manado, Kecamatan Wenang, Minggu-Senin (03-04/02/2019).

Bupati Boltim, Sehan Landjar, mengungkapkan bantuan ini diberikan sebagai kepedulian pemerintah daerah Boltim, untuk membantu korban banjir.

“Harapan kami, bantuan ini dapat bermanfaat gua meringankan beban para korban khususnya yang terdampak dari musibah banjir dan tanah longsor,” tutur Bupati Sehan Landjar.

Sehan Landjar dan wakilnya Rusdi Gumalangit bersama pimpinan SKPD, turun langsung menyalurkan bantuan, sejak hari Sabtu malam, berupa nasi kotak, air mineral makanan instan serta lainnya, guna membantu kepada warga kota Manado khusunya bagi yang dirimpa musibah.

Perlu diketahui, banjir dan tanah longsor menerjang Kota Manado, menelan empat korban jiwa. Keempat korban jiwa itu adalah dua balita dan dua orang dewasa. Balita itu adalah Nathalia Lapian (1), warga Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, yang diterjang banjir. Korban kala itu bersama saudara kembar, Nathalia dan ibunya, Ria Bendah, berada di kamar.

Saat terjadi longsor, ibunya hanya sempat menyelamatkan saudara kembar Nathalia. Sedangkan, korban sendiri masih tertidur di ayunan. Akibat longsor itu, rumah keluarga pasangan Lapian dan Bendah hancur.

Selain Nathalia, Richard Patabone (5), warga Kombos Timur, Lingkungan III, meninggal karena terbawa arus sungai.

Sedangkan dua orang dewasa, Jon Duarmas (45), warga Kelurahan Taas, Lingkungan I, Kecamatan Tikala. Dia meninggal setelah tertimpa longsor.

Sedangkan korban terakhir, Surya Ekajaya Lahamendu (29). Pria yang dipanggil Dayat ini ditemukan sudah tak bernyawa terapung di lautan, sekitar 500 meter dari garis pantai antara Hotel Nusantara Dive Center (NDC) Manado dan Hotel Thalasa Dive Center (Barracuda), Kelurahan Molas Lingkungan III, Kecamatan Bunaken, Sabtu 02 Februari 2019.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado, Maximilian Tatahede, membenarkan empat orang meninggal dunia. Dia menyampaikan wilayah yang terdampak banjir ada delapan kecamatan dan lebih dari 20 kelurahan. (herry lasabuda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.