Berdayakan Potensi Peternak Ayam Bangkok, Pemkot Diminta Subsidi Vaksin Flu Burung 

Kotamobagu1898 Dilihat
Pemkot Kotamobagu sudah saatnya memberikan perhatian serius terhadap peningkatan potensi ayam bangkok (foto : KPC)

KOTAMOBAGU POST – Umumnya peternak ayam ras Bangkok di Kota Kotamobagu, sangat mengharapkan sentuhan program dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu guna meningkatkan produksi ayam yang dikenal dengan dagingnya besar dan lesat itu.

Rustam Manoppo dan Konni Balamba, dua peternak ayam Bangkok di Kotamobagu Selatan dan Kotamobagu Timur, kepada Kotamobagu Post mengatakan; sudah saatnya Pemkot Kotamobagu memberikan perhatian khusus kepada ribuan peternak ayam Bangkok di Kota Kotamobagu.

Perhatian serius Pemerintah Kota Kotamobagu sangat diharapkan oleh para peternak ayam bangko di Kota Kotamobagu. Sebab perlu diingat, tanpa topangan dari peternak ayam Bangkok di Kotamobagu, maka kebutuhan akan protein daging ayam, sulit terpenuhi,” kata Rustam Manoppo.

Menurut Manoppo, perlu dilakukan pemberdayaan khusus kepada peternak ayam Bangkok, karena sampai saat ini masih belum pernah mendapat sentuhan bantuan untuk mendorong agar produksi ayam Bangkok yang menjadi satu kebutuhan protein daging ayam, tiap tahunnya akan meningkat.

“Diawal tahun 2018 ini, sangat banyak ayam Bangkok yang tewas terkena flu burung. Itu karena masih banyak peternak di Kotamobagu tidak menyuntik ayam mereka dengan vaksin flu burung,” kata Rustam.

Dia mengharapkan, Tahun 2018 ini dan kedepannya, Pemkot Kotamobagu akan menurunkan program kunjungan di tempat peternakan ayam Bangkok yang diperkirakan mencapai ribuan peternak.

“Karena hampir setiap rumah, memelihara ayam kampung jenis ras Bangkok. Hal in perlu jadi perhatian pemerintah Kotamobagu untuk memberikan vaksin gratis agar ternak warga tidak selalu mati dan punah dihantam virus flu burung,” kata Manoppo.

Senada hal itu, Konni Balamba seorang peternak ras Bangkok di Motoboi Besar Kotamobagu Selatan mengatakan, dirinya sudah beternak ayam Bangkok sekira 5 tahun sebelumnya.

“Sampai saat ini, seluruh ayam yang saya ternak belum pernah terkena virus flu burung. Sebab setiap bulannya semua ayam saya, selalu disuntik anti virus flu burung. Harga vaksi flu burung cukup mahal, yakni Rp235 ribu perbotol yang ukurannya 500 cc,” tambah Balamba.

Namun katanya, beberapa kenalannya di Kota Kotamobagu memang ayam mereka sering mati mendadak dan punah, lantaran terkena virus flu burung dikarenakan peternak tidak rutin menyuntik ayam mereka dengan vaksin flu burung. (audy kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.