“Produksi Nenas Kotamobagu, Paling Manis dan Lesat”

Kotamobagu2732 Dilihat
Kepala Dinas Pertanian Kota Kotamobagu Muljadi Soeratinojo mengatakan pihak Bank Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap produksi dan kualitas nenas asal Kotamobagu (foto : kotamobagu post)

KOTAMOBAGU POST – Hasil bumi buah nenas yang dihasilkan dataran Kota Kotamobagu, rupanya masuk katagori nenas termanis atau terlesat dibanding nenas daerah lain.

Hal ini diakui oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, Soekowardojo, disela penandatanganan Mou dengan Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara Kamis (12/07/2018), kemarin.

Soekowardojo, dihadapan 60 petani nenas bertempat di Hotel Sutan Raja Kotamobagu, bahkan mengklaim; jika nenas produksi Kota Kotamobagu adalah nenas paling manis dan lesat.

“Ada perkebunan Nenas di Sumatera, buah nenasnya besar. Namun mau jujur yang enak dan paling manis, nenas di Kotamobagu,” kata Kepala Perwakilan B.I, yang hadir bersama sejumlah personil dari Unsrat Manado, selaku instruktur Bimtek pengolahan tanaman nenas.

Pernyataan Soekowardojo, dibenarkan oleh sejumlah petani Nenas asal Mongkonai, usai mengikuti Bimtek. “ Bapak Kepala BI Perwakilan Sulut, memang memuji Buah Nenas produksi Kotamobagu, enak dan manis. Beliau bilang, rasa nenas Kotamobagu, memiliki cita rasa terbaik,” kata Wawan Mokoginta, petani Mongkonai pada Kotamobagu Post.

Senada hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Kotamobagu, Muljadi Soeratijo kepada Kotamobagu Post, diruang kerjanya (12/07/2018) mengatakan, Mou antara Walikota Kotamobagu dengan pihak BI Perwakilan Sulut, adalah pertanda baik bagi petani nenas di Kota Kotamobagu.

“Nenas asal Kotamobagu memang paling manis dan lesat sesuai pengakuan Bapak Kepala Perwakilan BI Sulut. Untuk itulah yang juga menjadi daya tarik pihak BI akan membantuk peningkatan produksi nenas, yang memang awalnya sudah dilakukan Bimtek oleh instruktur dari Unsrat Manado yang digelar oleh pihak Bank Indonesia,” ujar Muljadi.

Dikatakan, hingga tahun 2017 lalu, produksi nenas yang dihasilkan oleh petani Nenas asal Kotamobagu, mencapai  2.530.000 biji pertahun. (audy kerap/infotorial).