Mengaku Kapolres Bolmong, Pejabat Perum Bulog Diminta Transver Uang Rp30 Juta 

Kapolres Gadungan mengaku bernama Gani Siahaan pangkat AKBP meminta uang kepada Kepala Sub Divre Perum Bulog Bolmong sebesar Rp30 juta, dengan jaminan membebaskan3 staf Bulog yang sedang dia tahan (dok : ilustrasi kapolres gadungan)

KOTAMOBAGU POST – Seorang lelaki asing, mengaku bernama Gani Siahaan berpangkat AKBP dengan jabatannya Kapolres Bolmong, menelephon Kepala Perum  Bulog Sub Divre Bolmong, Roni Rasyid.

“Nama saya Gani Siahaan, pangkat AKBP, saya Kapolres Bolmong,” kata si lelaki , yang terakhir diketahui adalah sosok kapolres gadungan yang ingin memeras pejabat Perum Bulog yang tengah dililit persoalan hukum terhadap 3 stafnya.

Kejadian itu pada Rabu 14 Februari 2018 siang itu, si penelephon berulang kali menghubungi Rony Rasyid, dengan rayuan dan jaminan.

Lelaki itu meminta uang Rp30 juta kepada pimpinan Perum Bulog, tentu dengan tawaran akan membebaskan 3 staf Roni Rasyid (saat itu masih ditahan dalam proses diperiksa oleh Penyidik Tipidkor Polres Bolmong.

“Bapak Roni (Kasub Divre Bulog) tidak usah khawatir, pangkat dan jabatan saya, saya pertaruhkan. Nanti uang ditransver saja uangnnya, kemudian kami akan bebaskan 3 staf bapak,” kata lelaki ngaku Kapolres yang direkam oleh wartawan Kotamobagu Post saat pembicaraan terjadi antara Roni Rasyid dan si penipu itu.

Data dicatat Kotamobagu Post, si penelephon menggunakan nomor seluler Simpati 0821 9832 4448 itu, meminta Ronny Rasyid melakukan transver uang Rp30 juta ke- Bank BRI, nomor rekening : 0522-0100-1326-530, atas nama Andhika Putera.

Dalam percakapan yang ikut direkam, selain mengaku dirinya Kapolres Bolmong,  juga ada dua polisi lainnya yang dicatut namanya yang satu berpangkat Kombes Polisi tugas Polda Sulut, yang satu lagu dicatut nama polisi berpangkat IPTU bertugas di Polres Bolmong yang kemudian dikaitkan dalam permintaan uang Rp30 juta.

“Sebelumnya lelaki yang mengaku Kapolres Bolmong itu minta uang tunai diantar disuatu tempat. Namun telephon kedua, kapolres gadungan itu meminta saya mentransver uang sebesar Rp30 juta direkening Bank BRI atas nama Andhika Putera,” ujar Roni Rasyid.

Menurut Roni, dirinya sudah curiga lelaki itu bukan Kapolres Bolmong yang asli, sehingga dirinya menelephon sejumlah wartawan untuk mendengarkan langsung suara lelaki itu, agar bisa memastikan bahwa lelaki itu adalah penipu.

Dalam percakapan antara si kapolres gadungan yang direkam langsung oleh Tim Kotamobagu Post, lelaki itu berjanji tidak akan menjebak Kepala Bulog.

“Pak Roni harus percaya, saya tidak akan menjebak bapak seperti terjadi pada salah satu staf bapak (Bernard yang ditangkap OTT versi penyidik Polres Bolmong). Kan saya meminta untuk transver, jadi tidak mungkin saya menjebak Bapak Roni,” kata suara si penipu yang memang sangat berbeda dengan suara khas Kapolres Bolmong Gani Siahaan.

Data dihimpun Kotamobagu, dimomen Kapolres gadungan menelephon Pimpinan Bulog Sub Divre Bolmong itu, sang Kapolres asli AKBP Gani F.Siahaan, SH, MH, tengah bersama Pimpinan Panwas Kotamobagu dalam acara deklarasi Pilkada Damai.

Bahkan wartawan Kotamobagu Post, sempat menyapa sang Kapolres asli yang masih bujangan itu, di resto Coklat, Mogolain, tengah bersama pimpinan Panwaslu Kotamobagu sedang istirahat makan siang.

“Itu hanya penipuan, jangan sampai masyarakat terjebak  dan rugi, bisa langsung konfirmasi ke saya apabila ada orang yang melakukan penipuan seperti itu,” kata Kapolres yang asli AKBP Gani F, Siahaan SH, MH, dihubungi wartawan Kotamobagu via seluler (16/02/2018), sore tadi.

Diketahui, jaringan mafia penipu rupanya memanfaatkan kasus gudang beras illegal yang tengah dilidik oleh Kodim 1303 Bolmong dan Penyidik Polres Bolmong.

Sebab hasil investigasi Kotamobagu Post, nomor yang digunakan oleh si lekaki Kapolres gadungan itu, yakni simpati bernomor : 0821 9832 4448 sementara sang Kapolres Bolmong yang asli bernomor : 0813 5246 11xx.

Suara sang kapolres seharga Rp30 juta, logatnya jauh langit dan bumi, jika Kapolres AKBP Gani F.Siahaan dengan logat khas Batak, maka si lelaki kapolres bayangan itu, diteliti suaranya mirip-mirip (maaf) logat khas dari daerah Sulawesi Selatan. (audie kerap)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.