Unggas Tewas Masif, Warga Tumobui Minta Dinkes Turun  

Kotamobagu1514 Dilihat
ILUSTRASI.  Warga Tumobui meminta Dinkes Kotamobagu Turun Lapangan

KOTAMOBAGU POST- Kurun 2 bulan terkahir, warga Kelurahan Tumobui Kecamatan Kotamobagu Timur, melaporkan seluruh ternak unggas jenis Itik (Bebek)  dan ayam, tewas secara masif.

Puluhan warga sempat ditemui wartawan Kotamobagu Post, mengungkapkan hal yang sama tentang cirri-ciri unggas ayam dan itik mereka, mati mendadak.

“Ayam dan bebek saya, lebih dari 150 ekor mati semuanya. Sebelum mati kepala unggas diawali kepala bebek terlihat berputar-putar,” kata seorang sumber warga Tumobui, dilingkungan pemilik rumah di Lingkungan 1 RT 02.

Sementara warga lainnya di perbatasan antara Kelurahan Sinindian dan Tumobui, mengatakan puluhan bebek dan ayam mereka juga mati mendadak.

“Baru-baru, ayam dan bebek kami mati ley. Torang ada kubur samua,” kata seorang sumber lain minta namanya tak dikorankan.

Seorang warga lain juga mengatakan, semua unggas meliputi bebek masih kecil dan dewasa, demikian pula ayam kecil dan besar, semua mati.

“Kami curigai, kematian ayam dan bebek di Kelurahan Tumobui, karena dua sungai yang membelah Tumobui, sebelumnya ditemukan bangkai bebek dan ayam yang hanyut. Sementara di Tumobui umumnya ada kolam ikan, dan air sungai itu yang diminum oleh bebek dan ayam kami,” kata Buang Pongoh, warga Tumobui yang mengaku, baru saja kehilangan sedikitnya 40 ekor ayam peliharaannya.

Ketua RT 01, Kelurahan Tumobui Nope Kaburito membenarkan.

“Di RT 01 saja, semua bebek dan ayam sudah mati. Tinggal ada satu warga pemilik 30 ekor bebek dan ayam yang tidak mati. Karena mungkin unggasnya ada di vaksin,” kata Ketua RT 01 Tumobui, membenarkan.

Warga Tumobui-pun mengharapkan Dinas Kesehatan untuk segera turun lapangan guna melakukan observasi terhadap unggas yang masih hidup guna mengantisipasi penyakit flu burung. (audie kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.