Trump Bantah Raba Dua Perempuan

Internasional1128 Dilihat
Donald Trump
Donald Trump

Donald Trump menyangkal berbagai tudingan pelecehan seksual yang disebutnya “sepenuhnya dan seluruhnya palsu,” serta menuding para perempuan penudingnya sebagai “pembohong yang parah.”

Ia menyatakan pula kepada para pendukungnya dalam kampanye di Florida, bahwa media berkolusi dengan pesaingnya, Hillary Clinton.

Dalam penampilan pertama di depan umum sejak munculnya tuduhan-tuduhan itu, Trump mengatakan kepada para pendukungnya di West Palm Beach bahwa cerita-cerita itu merupakan “konspirasi terhadap rakyat Amerika” yang dibuat oleh kalangan politik dan media mapan.

Sejumlah perempuan mengungkapkan bahwa calon presiden dari Partai Republik melakukan sejumlah tindakan pemaksaan seksual seperti meraba-raba atau mencium paksa.

Dua perempuan mengatakan kepada harian New York Times bahwa Donald Trump telah menyentuh mereka secara tidak pantas. Sementara seorang reporter majalah People milik Trump mengatakan bahwa ia juga dicium paksa, selain ada pula seorang perempuan yang mengungkapkan bahwa Trump pernah menjawil pantatnya.

Trump mengaku ia memiliki bukti bahwa tuduhan-tuduhan itu tidak berdasar dan ia menyatakan akan mengungkapkannya “pada waktu yang tepat.”

Dalam satu bagian, Trump menyiratkan bahwa penulis majalah People, Natasha Stoynoff, berdasar penampilannya tidak mungkin berkata yang sebenarnya.

“Coba lihat. Anda lihat saja. Lihatlah dia, lihatlah kata-katanya. Katakan pada saya apa yang Anda pikirkan. Saya kira tidak (mungkin Natasha Stoynoff berkata benar), saya pikir tidak.”

Menurutnya, media “akan berusaha untuk menghancurkan karir Anda dan keluarga Anda”.

Dia telah mengancam untuk menuntut New York Times terkait laporan tentang tuduhan dua perempuan terhadapnya.

Surat kabar itu telah meresponnya dengan mengatakan mereka akan menyambutnya sebagai kesempatan untuk mengungkapkan kasusnya di pengadilan.

Saat debat presiden di televisi hari Minggu lalu Trump ditanya apakah dia pernah mencium atau meraba-raba perempuan tanpa persetujuan mereka, Trump menukas: “Tidak, saya tak pernah melakukannya,” dan menekankan bahwa ia menghargai perempuan.

Namun justru karena penyangkalan di debat itu, banyak perempuan mengaku terdorong untuk mengungkapkan kasus-kasus pelecehan yang mereka derita.

Munculnya rekaman video pekan lalu yang menunjukkan Trump membual bahwa ketenaran membuatnya bisa “melakukan apa saja” terhadap perempuan, bahkan meraba kelamin mereka, memicu krisis yang menggangu kampanyenya.

Puluhan tokoh Partai Republik menyatakan tak bisa lagi mendukung Trump lebih lanjut, dan dalam jajak pendapat Trump makin ketinggalan dari pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.

Ibu negara Michelle Obama sebelumnya mengatakan bahwa bualan Trump tentang bebasnya ia meraba-raba perempuan merupakan hal yang “mengejutkan dan merendahkan.”

“Para pemimpin seharusnya memenuhi standard dasar kesopanan manusia,” katanya dalam kampanye di New Hampshire.

Melihat Trump mengatakan kata-kata cabul tentang perempuan dalam video yang bocor pekan lalu, kata Michelle Obama, “telah mengguncang jiwa saya dengan cara yang saya tidak pernah bisa perkirakan sebelumnya,” kata Michelle Obama dengan suara yang bergetar diliputi emosi.

Dia tidak pernah menyebutkan nama Trump, tapi jelas bahwa yang disasar adalah Trump.(lex) Sumber: BBC Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.