Muslimah Swiss Menangi Sidang Gugatan Larangan Berhijab

Internasional1240 Dilihat
Ilustrasi (istimewa)
Ilustrasi (istimewa)

 

KOTAMOBAGUPOST.COM –Abida, Salah satu Muslimah di Swiss, memenangkan gugatan pengadilan melawan mantan majikan yang telah memecat dirinya hanya karena mengunakan hijab.

Bern-Mittelland , Hakim Pengadilan  memutuskan wanita berumur 29 tahun itu, dipecat secara tidak adil oleh majikannya dari pekerjaannya di sebuah bisnis pencuci pakaian. Abida diketahui telah bekerja di sana selama enam tahun.

Diberitakan Independent pada Selasa (25/10), Abida mulai mengenakan hijab sejak januari 2015 lalu. Ia tidak menghiraukan larangan majikannya yang mengancam akan mengeluarkannya jika terus memakai penutup kepala itu.

Karena merasa diberlakukan dengan tidak adil, Abida menggugat majikannya itu ke pengadilan dengan bantuan Dewan Pusat Islam Swiss.

Media Swiss Le Matin Dimanche melaporkan, Abida lantas memenangkan kompensasi sebesar 8000 Swiss Franc atau Rp104 juta dan tambahan tiga bulan gajinya setelah para hakim memutuskan perusahaan telah melanggar hak konstitusional Abida terkait kebebasan berekspresi.

Hakim juga mengatakan, perusahaan telah menjadikan hijab sebagai dasar pemecatan Abida. Padahal, Hijab tidak secara substansial mempengaruhi kinerja Abida dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Kemenangan ini merupakan satu di antara peristiwa diskriminasi lain yang pernah terjadi di Swiss. Sebelumnya, sebuah perusahaan industri diperintahkan memberikan kompensasi kepada mantan pegawainya yang telah dipecat hanya karena memakai hijab.

Pembatasan dan pelarangan mengenakan hijab bagi warga Muslim ini telah menjadi perdebatan hangat antar berbagai kelompok pegiat HAM di Eropa baru-baru ini.

Hal itu karena pembatasan bahkan pelarangan pemakaian busana Muslim bagi warga Islam telah dilakukan beberapa negara di Eropa. Bulgaria menjadi negara Eropa teranyar yang menganut larangan pemakaian penutup wajah, termasuk burqa dan niqab.

Larangan penggunaan hijab secara parsial juga telah dilakukan oleh negara Eropa seperti Perancis, Belgia, Belanda, Swiss, dan Italia. Sedangkan Jerman disebut sedang mempertimbangkan langkah untuk membentuk peraturan pelarangan menggunakan hijab itu. (lex)

Sumber: BBC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.