Kasus Pembakaran Bendera PAN Diduga Erat Kaitan Tatong dan Yasti   

Kasi pembakaran bendera PAN pada 16 Mei 2016 sidepan rumah dinas Walikota Tatong Bara (dok : FB)
Aksi pembakaran bendera PAN pada 16 Mei 2016, depan rumah dinas Walikota Tatong Bara (dok : FB)

KOTAMOBAGU POST – Umumnya pengurus dan simpatisan Partai Amanat Nasional Kota Kotamobagu mencurigai kasus pembakaran atribut Partai Amanat Nasional (PAN), masih erat kaitan dengan posisi politik Tatong Bara dan Yasti Soperedjo sebagai rekan sejawat yang kalah telak dalam ajang Muswil DPW PAN Sulut.

Peristiwa pembakaran atribut PAN berupa baju dan bendera PAN terjadi 16 Mei 2016 lalu, oleh sekolompok warga yang bukan kader PAN, semakin dicurigai erat kaitan dengan Tatong dan Yasti, dengan sejumlah alasan.

Diantara yakni, sebelum pembakaran sejumlah kontraktor disebutkan dikumpul untuk menseting aksi demo dirumah seorang Pegawai Negeri Sipil Pemkot Kotamobagu dikawasan Kelurahan Biga.

Kemudian pembakaran dilakukan didepan rudis Walikota Kotamobagu tepat didepan rumah Tatong Bara tinggal, atau hari itu Yasti juga tengah berada dalam rumah dinas itu.

Ditambah lagi para kader PAN Kotamobagu kian kesal, lantaran  saat peristiwa dan sesudah peristiwa pembakaran, Tatong dan Yasti sama sekali tidak pernah protes atau mengecam aksi itu.

“Partai PAN secara Nasional menyesalkan mereka (maksud : Tatong dan Yasti) hanya mendiamkan kasus pembakaran. Bahkan tidak berbuat apa-apa,” kata Begie Gobel, kader PAN yang tergabung dalam Fraksi PAN di DPRD Kota Kotamobagu.

Meski demikian Begia Gobel menghormati azas praduga tak bersalah. “Pengurus PAN Kotamobagu tidak menuduh, tapi kami masih terus kumpulkan bukti-bukti siapa dalang dibalik peristiwa pembakaran atribut Partai PAN. Bila sudah temukan bukti, tentu kami akan mendorong Partai untuk ambil sikap tegas,” kata Begie saat diwawancarai via seluler baru-baru ini.

Sementara menurutnya, Laporan Polisi atas kasus pembakaran atribut PAN dilakukan karena seluruh pemgurus PAN Sulut merasa telah diinjak-injak harga diri mereka, karena kasus itu disebutkan sengaja diseting oleh oknum-oknum dalang intelektual bersamaan dengan agenda Nasional Pelantikan DPW PAN Sulut yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan.

“Secara politik, pengurus PAN se-Sulut tahu asal-muasal peristiwa pembakaran atribut PAN terjadi dan kami tahu lah, siapa dalang dibalik aksi itu. Namun dalam acara hukum kasus ini perlu dibuktikan. Ada kepentingan apa sehingga mereka melakukan aksi demo dan membakar Bendera PAN. Publik juga tahu, demo itu diseting atas penolakan dilantiknya Sehan Landjar sebagai Ketua DPW,” terang Gobel.

Anehnya kata Gobel, para kordinator aksi demo itu, bukan kader PAN, tapi diduga ada yang berasal dari Partai lain dan para pengikut aksi demo diduga hanya dibayar, sebagaimana pernyataan Ketua Umum DPP PAN Zulkfili Hasan.

Sementara itu, Aljufri Kobandaha salah satu pengurus DPW PAN Sulut, mengatakan para elit aksi pembakaran bendera PAN didepan rumah dinas Walikota, adalah para oknum kontrkator yang biasanya mendapatkan paket proyek dilingkungan Pemkot Kotamobagu yang dinahkodai Walikota Kotamobagu Kotamobagu Ir Tatong Bara.

“Coba liat foto-foto aksi demo, So dorang itu yang biasa dapa-dapa proyek di Kotamobagu, (maksud : mereka itu yang biasa dapat proyek di Pemkot Kotamobagu,” kata Kobandaha dikutip dari pernyataannya dijejaring social belum lama ini.

Aljufri mengatakan, dari rangkaian peristiwa, masyarakat Kotamobagu dapat mengansumsikan siapa daang dibalik pembakaran bendera PAN dimomentum pelantikan Ketua DPW PAN Sulur, Sehan Landjar.

“Mereka (Yasti dan Tatong) sengaja tidak hadir dalam acara pelantikan Ketua DPW PAN yang dipimpina Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan. Kenapa tidak mau hadir dan kenapa pembakaran bendera PAN dilakukan didepan rudis Walikota disaat Ibu Tatong dan Yasti berada di Kotamobagu. Siapa orang yang berani membakar bendera PAN kalau tidak ada yang menjaminnya pasti tidak ada yang berani,” ketus Kobandaha lagi.

Hingga berita ini diturunkan, Walikota Kotamobagu Tatong Bara masih belum pernah memberikan pernyataan kepada public terkait pembakaran bendera PAN yang berada diwilayah yurisprudensinya selaku Walikota.

Juga selaku figure yang sukses jadi Walikota dari partai PAN, hingga berita ini diturunkan, masih belum pernah memberikan tanggapan public secara politik atas aksi pembakaran bendera PAN yang telah mempermalukan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan saat kunjungan kerjanya di Kotamobagu. (audy kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.