Sejarah Pemekaran Bolmong Raya, Terancam Lenyap Diera Pemerintahan Walikota Tatong Bara

Bolmong, Kotamobagu2112 Dilihat

 

Taman Pemekaran Bolmong Raya terletak di pusat Kota Kotamobagu kini kehilangan identitas nama bahkan Pemkot Kotamobagu telah mengganti nama sepihak dengan sebutan Taman Kota.
Sejarah Pemekaran Bolmong Raya masih terekam jejaknya di lokasi Taman Pemekaran Bolmong Raya terletak di pusat Kota Kotamobagu, Namun, hingga tahun 2016 ini lokasi terdapat tugu peringatan pemekaran ini, sudah kehilangan identitas diera kepemimpinan 2,4 tahun Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara. Lokasi ini ditetapkan oleh Pemkab Bolmong melalui Peraturan Daerah (Sebelum Kotamobagu Mekar) dengan nama Taman Pemekaran. (foto : Kotamobagu Post)

 

KOTAMOBAGU POST – Tercatat tahun 2006 – 2007, Kabupaten Bolmong pecah menjadi 4 Kabupaten dan 1 Kota. Pemekaran melibatkan seluruh rakyat Bolmong Raya ini, diera pemerintahan Bupati Marlina M.Siahaan, memang masih meninggal jejaknya sebuah sebuah tugu symbol yang terletak di pusat Kota, tepatnya di Jalan Achmad Yani Kelurahan Kotamobagu.

Tugu bersejarah ini terletak di pusat kotamobagu, tepatnya diapit oleh Kantor BRI Cabang Kotamobagu dan Rektorat Universitas Dumoga Kotamobagu, Kelurahan Kotamobagu, Kecamatan Kotamobagu Barat, hingga awal tahun 2016 masih berdiri kokoh.

Anehnya, Taman Pemekaran yang dibangun oleh mantan Bupati Bolmong Marlina M.Siahaan ini, adalah untuk mengenang perjuangan dan kebersamaan rakyat Totabuan yang pada tahun 2006 hingga 2007,  hingga dua tahun terkahir pemerintahan Walikota Kotamobagu Ir Tatong Bara, sudah diganti secara sepihak menjadi Taman Kota dan bukan lagi Taman Pemekaran.

Tanda pergantian dari Taman Pemekaran menjadi Taman Kota, ditandai oleh pemasangan sebuah Papan Reklame dengan tulisan Taman Pemekaran, namun sejak tengah tahun 2014, reklame yang menuliskan Taman Kota itu, langsung dicopot oleh Dinas Tata Kota.

Walikota Ir Tatong Bara sempat diwawancarai wartawan Kotamobagu Post, diawal tahun 2014 lalu, sempat membenarkan kalau lokasi itu, adalah Taman Pemekaran dan harus dilestarikan untuk generasi mendatang.

“Saya nanti akan mengembalikan nama Taman itu menjadi Taman Pemekaran,” Kata Tatong Bara, disela-sela kegiatan politik saat memberikan dukungan kepada Capres Prabowo Subianto, medio tahun 2014 lalu di rumah Kopi Korot, menjawab pertanyaan wartawan Kotamobagu Post.

Namun, pernyataan Walikota Tatong Bara untuk mengembalikan nama lokasi bersejarah ini, hingga 2,4 tahun masa pemerintahannya memimpin Kota Kotamobagu, masih belum diwujudkan.

Sementara itu, mantan Wakil Bupati Bolmong Drs Sehan Mokoagow, belum lama ini kepada Kotamobagu Post, mengatakan Taman Pemekaran di pusat Kota Kotamobagu memang dibangun oleh Pemkab Bolmong untuk menjadi saksi sejarah bagi regenerasi, bahwa suksesnya pemekaran dari hasil kerja keras masyarakat Bolmong Raya yang memiliki 4 Swapraja.

Mokoagow mengatakan, dalam Taman Pemekaran itu, terdapat bangunan patung 4 orang dengan memegang atau menopang bola dunia. “Empat orang yang digambar dalam patung itu, sebagai symbol empat Swapraja di Bolmong Raya menopang  bola dunia yang diatasnya terdapat symbol lambang daerah, Paloko-Kinalang,” kata Mokoagow.

Dikatakan, sebelum Kota Kotamobagu dimekarkan dari Bolmong Induk, proses pembuatan symbol patung itu, sudah dikerjakan melalui APBD Kabupaten Bolmong Tahun 2005 dan ditetapkan naman lokasi itu dalam Peraturan Daerah Bolmong sebagai Taman Pemekaran, sebelum Kota Kotamobagu dimekarkan menjadi Daerah Otonom.

Taman Pemekaran di pusat Kotamobagu itu, legalitas nama itu disahkan dalam Peraturan Daerah. Sudah hampir sepuluh tahun Kota Kotamobagu dimekarkan dari Bolmong Induk, sampai saat ini Taman Pemekaran itu kami dapat informasi, sudah diganti oleh Pemkot Kotamobagu menjadi Taman Kota. Hal ini sebenarnya tidak boleh dilakukan, karena Taman itu menjadi saksi terhadap symbol Bolmong Raya hanya terpisah secara administratif tapi Bolmong Raya, tetap terekat dalam kebersamaan,” terangnya.

Mokoagow berharap, pemerintahan Walikota Tatong Bara, segera mengembalikan nama Taman Kota menjadi Taman Pemekaran, karena lokasi ini terdapat tugu pemekaran dengan empat patung menopang bola dunia, yang digambarkan Bolmong Raya terdiri dari 4 Swapraja. “Agar sejarah pemekaran Bolmong Raya, tidak terhapus sia-sia dan dilupakan oleh generasi mendatang di tanah Totabuan,” tegas Mokoagow lagi.  (Audy Kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.