Bolmong Raya Jadi Target Radikalisme dan Rekrutmen Anggota Teroris  

Pegunungan Sulawesi Tengah yang menjadi benteng pertahanan kelompok Teroris Santoso (Foto :ANTARA/ Fiqman Sunandar)
Pegunungan Sulawesi Tengah yang menjadi benteng pertahanan kelompok Teroris Santoso (Foto :ANTARA/ Fiqman Sunandar)

KOTAMOBAGU POST – Kawasan 5 Kabupaten/Kota di Bolmong Raya (BMR), diam-diam  dijadikan target penyebaran paham radikalisme dan rekrutmen anggota oleh jaringan Teroris kelompok Santoso. Polda Sulut telah mencium gerakan rekrutmen kelompok Teroris Santoso dengan menyebar paham radikal dikelompok-kelompok masyarakat tertentu.

Tahun 2016 ini, Indikasi menyusupnya jaringan teroris di dataran Bolmong Raya setelah pihak Polda Sulut berhasil membekuk seorang terduga Teroris kelas kakap. Seorang lelaki bernitial ‘W’ adalah Teroris jaringan Santoso ini, di tangkap pada tanggal 28 Mei 2015 di lokasi pasar 45 pusat Kota Manado.

 

Informasi dirangkum dari sumber resmi media ini, kawasan Bolmong Raya terindikasi kuat dijadikan sebagai daerah transit jaringan teroris, hal ini terungkap setalah diciduknya seorang terduga teoris di Kota Manado, yang sudah bolak-balik melakukan perjalanan dari Negara Philipin, Bolmong dan Manado.

Sebelum ditangkap, jaringan Teroris Santoso ini, sudah satu kali melakukan perjalanan darat ke- Poso dan kembali ke Manado dengan melewati rute Bolmong dan Kotamobagu.

Sedangkan menurut sumber resmi Kotamobagu Post, diduga kuat masih ada sejumlah anggota teroris yang memilih bersembunyi di kawasan Bolmong Raya. Jaringan ini juga menurut sumber resmi, yakni berasal dari jaringan teroris kelompok Santoso. Data diperoleh, anggota Teroris ini, sempat melakukan rekrutmen, namun terlanjur tercium petugas anti teror kemudian sebuah buka berisi ajaran paham radikal, sudah diamankan petugas.

Terduga teroris ini, ditangkap oleh Polda Sulut di pusat Manado, setelah hendak melakukan perjalanan darat kedua kalinnya, dari Kota Manado menuju daerah Poso, dan hendak mamasok senjata api, tapi keburu ditangkap petugas.

“Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara, khususnya di Bolmong Raya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap masuk dan berkembangnya paham-paham radikal. Dengan kewaspadaan, maka masyarakat akan mampu menangkalnya penyebaran paham radikal,” tandas AKP Luther Tadung, Pimpinan Tim Satgas Kontra Radikal Direktorat Itelkam Polda Sulut, diwawancarai via seluler (Kamis 25/02/2016)  baru-baru ini.

Diketahui, kawasan Kota Kotamobagu saat ini mulai dipadati oleh orang-orang dari luar daerah seiring menjamurnya tempat-tempat kost sebagai kamar tinggal semantara. Bahkan dari data dikumpulkan, Kota Kotamobagu sendiri sedang menjamur bisnis kuliner, yang saat ini didominasi oleh warga dari luar Pulau Sulawesi Utara.

Kondisi ini dikhawatirkan menjadi pintu masuk oleh jaringan teroris dengan menyamar menjadi penjual bakso atau pedagang makanan kelontongan dan bisa tinggal dengan aman tanpa dicurigai oleh petugas dan masyarakat.

Pemerintah Kotamobagu dan Pemerintah Daerah di Bolmong Raya, diharapkan mampu melakukan pengawasan terhadap masuknya orang-orang asing yang sudah tinggal berbulan-bulan, namun tidak melaporkan diri ke pihak pemerintah desa atau Kelurahan di Kota Kotamobagu, hal ini untuk mengantisipasi masuknya jaringan teroris dengan menyebar paham radikal sekaligus rekrutmen pengantin teroris. (tim kotamobagu post)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.