KLARIFIKASI ini kami lakukan untuki menjelaskan ke semu pihak, jangan sampai kami dianggap sudah ada deal-deal atas sesuatu pada kunjungan kami ke rumah Bapak Djelantik Mokodompit. Karena sebagaimana yang kami utarakan niatan kami maju di Musda PG Kotamobagu, adalah semata-mata untuk membesarkan PG karena tubuh Golkar Kotamobagu sendiri saat ini di ibaratkan wanita cantik, gunung kelihatan dari jauh elok, indah, namun didalamnya banyak duri dan onak dan tidak secantik seperti dilihat dari jauh.
Niatan kami tersebut diatas ini berangkat dari dorongan teman-teman keluarga besar PG, baik KOMDES/KOMLUR, Pimpinan Kecamatan, DPD II PG Kotamobagu, DPD I PG Sulut dan DPP PG.
Selanjutnya hal ikhwal kunjungan kami kerumah Bapak Djelantik Mokodompit adalah adanya komunikasi awal dari teman-teman DPD I PG Provinsi Sulut, (Vicktor Rompas, Feriyando Lamaluta, Dani Rompis dan pimpinan sidang Alfian Ratus), serta dari DPP PG Saudara Sultan Zulkarnaen dan Novi Mokobombang, yang berkunjung ke kediaman kami dan dalam kunjungan tersebut mereka mengutarakan/menawarkan 2 point utama dari Musda Partai Golkar Kota Kotamobagu, yaitu ;
- Drs H.Djelantik Mokodompit ME, sebagai Ketua Golkar Kotamobagu, dan
- Nasrun Koto SH,Mh sebagai Calon Walikota Kotamobagu Periode 2018 sekaligus sebagai Wakil Ketua I (Ketua Harian Partai Golkar Kotamobagu).
Pada kesempatan itu juga disampaikan kenapa Djelantik masih berisikeras menjadi Ketua DPD Partai Golkar, karena dia menjaga kewibawaan dia sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Kotramobagu.
Kunjungan tersebut, mendapatkan tawaran dari kami yaitu ;
- Nasrun Koto sebagai Ketua Golkar Kota Kotamobagu
- Bapak Djelantik Mokodompit sebagai Ketua Dewan Penasehat/Pertimbangan Partai Golkar
- Menjamin posisi Bapak Djelantik Mokodompit sebagai Wakil Ketua DPRD Kotamobagu
- Dan mendukung kiprah dan langkah politik Bapak Djelantik Mokodompit dan suadara Raski Mokodompit di perhelatan politik.
Dari hasil komunikasi politik tersebut, Novi Mokobombang bersama pengurus DPD I dan DPP yang berkunjung ke kediaman kami, menawarkan untuk menyambung komunikasi politik tersebut. Dan disepakati bahwa akan dilakukan komunikasi politik antara kami dan Djelantik Mokodompit dan untuk lokasi pertemuan dimana saja tidak masalah bagi kami.
Beberapa waktu kemudian setelah rombongan DPD I dan DPP selesai berkunjung, lalu kami mendapat kontak komunikasi via telp dari pengurus DPP PG Bapak Sultan Zulkarnaen, yang menyatakan sudah berkomunikasi dengan Bapak Nurdin Halid dan mendapat jaminan, bahawa Partai Golkar Kotamobagu adalah milik Nasrun Koto. Dengan teknisnya sidang akan dibuka dan di skors kembali untuk waktu yang tidak ditentukan. Selanjutnya besok (hari jumat atau sabtu) kami berangkat ke Jakarta bersama Sultan Zulkarnaen dan Novi Mokobombang untuk bertemu dengan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, hal tersebut kami sangat hargai.
Setelah kami mendapat kontak via telp yang difasilitasi oleh DPD I dan disambungkan dengan Bapak Djelantik Mokodompit, dimana beliau mengundang kami untuk berkomunikasi lanjut dirumah beliau tempat pelaksanaan MUSDA. Karena menurut kami tidak ada salahnya yang lebih muda berkunjung kepada yang tua.
Setalah kami menuju kerumah Bapak Djelantik Mokodompit dan dalam pertemuan tersebut disampaikan oleh Bapak Lendi Mokodompit penawaran kami masih sebagaimana tersebut diatas.
Dan atas penawaran itu, Bapak Djelantik Mokodompit mengutarakan kenapa dia masih bersikeras ingin menjadi Ketua DPRD Kotamobagu karena untuk menjaga kewibawaan dia sebagai Wakil Ketua DPRD Kotamobagu. Karena menurut beliau sekarang ini saja beliau masih sebagai Ketua Partai Golkar sering diremehkan oleh kalangan eksekutif maupun legislatif, bagaimana kalau beliauy sudah tidak sebagai Ketua Partai Golkar?
Dan dia menawarkan kalo dia sebagai Ketua Golkar, adinda Narsun Koto Wakil Ketua I dan akan direkomendasikan didalam Musda Golkar ke-IV Kotamobagu, sebagai Calon Walikota Kotamobagu tahun 2018 yang akan diusung oleh Partai Golkar Kotamobagu.
Dan Djelantik menjanjikan bahwa bahwa Tim pendukung Musda IV Golkar Kotamobagu, Nasrun Koto yang adalah kader Partai Golkar dijamin akan diakomodir sebagai pengurus Struktur Partai Golkar Kota Kotamobagu Periode 2016-2021.
Atas penawaran tersebut kami menyampaikan kepada Bapak Djelantik Mokodompit, kalo beliau masih menjabat sebagai Ketua Golkar, maka kami tidak perlu masuk dalam komposisi Pengurus Partai Golkar Kotamobagu. Dan serta untuk direkomendasikan sebagai Calon Walikota Kotamobagu pun kami menolak, karena bagai kami tujuan utama untuk menjadi Ketua Golkar adalah membesarkan Partai Golkar bukan semata-mata untuk kepentingan Pilwako Kotamobagu 2018. Karena Pilwako itu masih lama dan belum urgen untuk menjasi pembahasan saat ini. Sehingga kesimpulannya “DALAM PERTEMUAN TERSEBUT TIDAK TERJADI KESEPAKATAN”.
Setelah kami kembali ke-kediaman, kemudian kami mendapat telp dari Sultan Zulkarnaen minta infoi terkait hasil pertemuan dengan Djelantik Mokodompit dan tolong dibalas via SMS. Selanjutnya kami mengirim SMS ke Sultan Zulkarnaen sesuai pembicaraan dengan Djelantik Mokodompit yang mana pada intinya tidak terjadi kesepakatan. Lalu mendapat balasan SMS dari Sultan Zulkarnaen meminta pendapat kami apa langkah selanjutnya. Dan kami membalas rencana yang diberikan oleh Sultan Zulkarnaen yang pada intinya sidang hanya akan dibuka untuk kemudian di skors kembali dan kami berangkat ke Jakarta menemui Bapak Nurdin Halid sebagaimana yang dijanjikan Sultan Zulkarnaen.
]Atas dasr janji dan jaminan oleh DPP Partai Golkar yaitu Saudara Sultan Zulkarnaen tersebut, kami bersama tim mempercayai sepenuhnya hal tersebut, sehingga saat sidang MUSDA dibuka, kami bersama Tim tidak menghadiri Forum Musda ke-IV Golkar tersebut.
Diluar dugaan kami, sidang dibuka dan dilanjutkan sampai proses pemilihan dan pelantikan Ketua Golkar terpilih yang menurut mereka, terpilih secara aklamasi. Padahal pada saat Muysda dibuka hari pertama, sampai dengan hari kedua, berdasarkan dukungan dari peserta pemilik suara terbanyak Musda IV Golkar Kotamobagu, kami sudah unggul.
Berdasarkan kronologi tersebut diatas, ternyata semua komunikasi yang dilakukan DPD I dan DPP adalah merupakan konspirasi dan pemufakatan jahat yang dengan sengaja menghalangi langkah kami sebagai salah satu bakal calon Ketua Partai Golkar Kota Kotamobagu, kami sudah unggul.
Demikian klarifikasi kami sampaikan semata-mata untuk menyampaikan kebenaran, Semoga Tuhan yang Maha Kuasa, Meridhohi langkah kita semua. Amin.
Kotamobagu, 06 Januari 2016
Hormat Kami
TTD
NASRUN KOTO, SH, MH