TATONG BARA DITERPA ISU WALIKOTA PELIT

KOTAMOBAGU POSTIr Hj.Tatong Bara Kota Kotamobagu, rupanya mulai mendapatkan sorotan masyarakat Kotamobagu terkait prilaku suri teladannya dalam memimpin Kota Kotamobagu, sebagai walikota ke-tiga sejak Kotamobagu mekar, Tatong Bara diterpa isu Walikota Pelit.

Masyarakat Kotamobagu, banyak membanding-bandingkan sebelum Kotamobagu mekar, masih dipimpin Bupati Hj.Marlina M.Siahaan, kemudian PPS Walikota Ir. Hi. Siswa Rahmat Mokodongan, Djelantik Mokodompit dalam hal kepedulian memberikan sumbangan baik selaku pemimpin ataupun sumbangan bantuan dari APBD dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Isu negatif ini kian panas bergulir, ketika Walikota Tatong Bara menghadiri penyerahan hadiah dalam momen kegiatan Turnamen Catur Korot Cup 2015 yang digelar di Kafe Kopi dan Food Korot Jalan Paloko Kinalang, Kelurahan Kotobangon.

Turnamen Catur yang diikuti sebanyak 204 peserta dari Bolmong Raya dan utusan atlit Catur dari berbagai daerah dari Sulawesi Utara ini, Walikota didaulat untuk menyerahkan hadiah uang pembinaan dan trophy bagi juara 1 Katagori Umum atas Nama Zulkifly Pakaya (Pecatur Asal Kota Manado).

Usai itu, Walikota Tatong Bara membawakan sambutannya sebagai orang nomor satu di Kota Kotamobagu. Selama kurang lebih 15 menit sambutan Walikota, tampak ratusan atlit catur dan puluhan pengunjung Kopi-Food Korot menunggu apakah Walikota Tatong Bara akan memberikan sumbangan untuk mensuport kegiatan yang mengambil topik memeriahkan HUT Kota Kotamobagu Ke-8 itu.

“Usai menyerahkan hadiah uang pembinaan dan trophy milik Panitia kepada atlit catur yang menjadi juara, beliau langsung membawakan sambutan sebagai pemerintah kotamobagu. Herannya, abis itu, Ibu Walikota (Tatong Bara) langsung pamit pulang. Padahal ratusan atlit catur berharap Ibu Walikota akan menyumbang, eh ternyata beliau langsung pulang,” kata Sabrin, pecatur asal Kotamobagu.

Pantauan media ini, ratusan pecatur dan pengunjung kopi-food korot, saat itu langsung terlihat bisik-bisik. “Walikota kita, memang terlihat pelit. Kalau zamannya Bupati Marlina M Siahaan dan Walikota Siswa Rahmat Mokodongan, Djelantik Mokodompit, pasti langsung menyumbang. Tapi heran sekali, Walikota masak tidak punya kepedulian terhadap kegiatan sosial, apalagi kan Turnamen Catur ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Kotamobagu ke-8,” kata puluhan warga yang pada malam minggu itu menyaksikan Walikota Tatong Bara langsung berlalu dari lokasi kegiatan.

Ketua LSM LPKEL Revormasi Efendy Abdul Kadir, kepada Kotamobagupost.com, membenarkan adanya kekecewaan masyarakat. “Yang saya tangkap, ratusan atlit catur waktu itu kecewa, karena tradisinya kalau setiap Kepala Daerah apabila hadir pada kegiatan sosial masyarakat, pasti menyumbang. Tapi memang Ibu Walikota tidak menyumbang saat menghadiri penyerahan hadiah Turnamen Catur Korot Cup,” kata sapaan akrab Ending.

Sementara itu, Sekretaris Panitia Turnamen Catur Korot Cup, Wandy Rotu SE membenarkan, Walikota Tatong Bara, sama sekali tidak berkontribusi dalam kegiatan memerihakan HUT Kota Kotamobagu Ke-8, itu. “yang hanya menyumbang sebesar Rp5 Juta, untuk mensuport acara ini, dari Ketua DPRD Kotamobagu, Hi.Ahmad Sabir SE dan Owner Kota Permai sebesar Rp5 Juta. Ibu Walikota Tatong Bara memang tidak menyumbang,” kata Wandy membenarkan. (renald wahidji)