Ups! Ketua Dewan Pers Pernah Juga Dimintai Uang oleh ‘Wartawan Abal-Abal’  

Ketua Dewan Pers Republik Indonesia Yosep Adi Prasetyo (dok : KPC/audie kerap)

KOTAMOBAGU POST – Modus wartawan abal-abal yang kerjaannya memanfaatkan profesi wartawan dengan memperdayai sumber berita untuk mendapatkan uang, ternyata juga pernah menimpa Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo.

Panggilan akrab Bung Stenly itu, mengaku pernah dimintai uang oleh wartawan abal-abal dengan modus mau pulang di kampungnya, namun tidak memiliki uang untuk kembali ke rumahnya.

“Pak saya sudah tiga hari menggelandang di Blok M, minta uang saku pak,” kata Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, menirukan ucapan si ‘wartawan’ (aba-abal) yang meminta uang pada dirinya.

Penyampaian Ketua Dewan Pers tersebut, terkait jawaban atas pertanyan wartawan dimomen Wokrshop, Kamis, (21/02/2019) dengan sedikitnya 50 wartawan dan Pimpinan Redaksi bertempat di Hote Quality Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Ketua Dewan Pers menceritakan soal penyalahgunaan kebebasan pers dan profesi wartawan dengan melakukan kerja-kerja criminal.

Bahkan wartawan abal-abal diceritakan melakukan modus menipu dan mengancam korban dengan menakut nakut korban.

Yosep menceritakan, ada berita kematian yang dimanfaatkan (‘wartawan abal-abal), mendatangi keluarga yang berduka dengan merekayasa bahwa orang yang sudah meninggal tersebut, punya isteri simpanan dan akan diberitakan.

Kalau tidak mau berdamai, sampean tidak mau kasih uang, nanti saya beritakan. Ada tokoh fiktif mengaku jadi (wanita) simpanan, keluarga yang berduka kan ngeri banget, nah biasanya anak atau isteri (almarhum), “sudahlah” kemudian dikasih uang,” kata Ketua Dewan Pers.

Dirinya mengaku memberkan pembinaan kepada oknum ‘wartawan abal-abal’ itu, dan mengatakan bahwa kerja-kerja seperti ini, adalah menggunakan kebebasan pers untuk kerja-kerja criminal.

Namun kata Yosep, saat diberikan nasehat kepada ‘bersangkutan (wartawan abal-abal), malah oknum tersebut justeru meminta tolong untuk diberikan uang saku agar bisa pulang, karena sudah menjadi gelandangan di Jakarta.

“Saya katakan, kalau seperti ini saya tidak bisa bantu. Karena anda bisa datang kesini (Jakarta) maka anda bisa pulang,” kata Ketua Dewan Pers, dihiasi gelak tawa oleh seluruh wartawan saat kegiatan Workshop bersama Bawaslu Sulut berlangsung. (audie kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.