Herry Lasabuda Heran, Ada Proyek 34,8 Ribu Hektar di Bolmong, Kok Jagung di Pasok dari Gorontalo?

Bolmong, Etalase, Headline1137 Dilihat
stok jagung semakin lengka dan menghilang di Kabupaten Bolmong (foto : Kantor Bupati Bolmong/ istimewa)

KOTAMOBAGU POST – Harga jagung di Kabupaten Bolmong telah menembus Rp7000 dipasaran, dan sulit diperoleh. Kontraversinya, ternyata ada proyek puluhan ribu hektar perluasan tanaman jagung di Kabupaten Bolmong pada tahun anggaran 2018.

Hal ini yang membuat Herry Lasabuda, kapasitasnya LSM Aliansi Indonesia itu heran dan tak habis pikir.

“Saya patut heran jika ternyata ada proyek miliaran rupiah dengan nomenklatur Perluasan Areal Tanaman Baru atau PATB di Kabupaten Bolmong, namun ternyata di Kabupaten Bolmong justeru terjadi krisis pangan jenis Jagung,” ketus Lasabuda, mengerutkan dahinya.

Lasabuda kepada Kotamobagu Post, Jumat (07/12/2018) kepada Kotamobagu Post menegaskan, data yang dia peroleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Bolmong, pimpinan Kepala Dinas Reimon Ratu itu, justeru seluas 34.842 Hektar dibiayai oleh proyek PATB Tahun Anggaran 2018, khusus untuk tanaman jagung.

“Yang jadi pertanyaan saya, sangat kontradiktif antara pembiayaan lahan oleh Pemerintah dengan menggunakan anggaran Negara, namun kondisi tahun 2018 ini, justeru jagung semakin langka dan semakin mahal harganya. Bahkan perkilogramnya harganya melebihi beras kualitas bisa untuk jenis jagung giling,” tandas Lasabuda.

DIa mempertanyakan komitmen Pemerintah Kabupaten Bolmong, khususnya Dinas Pertanian. Sebab kata Herry Lasabuda, jika alasan lahan 34,8 ribu hektar dibiaya oleh Negara tidak berproduksi lantaran musim kemarau diakhir tahun 2018, itu alasan tidak masuk akal.

Rasio produksinya yakni jika  34.842 Hektar dalam 2 kali musim panen saja dengan hitungan rata-rata 1 ton (1000 kg) perhektar, maka dikalikan 34.842, maka produksinya mencapai 34.842 ton  maka produksinya seberat 69.684 ton. Ini angka yg fantastis dan mampu memenuhi kebutuhan jagung bukan hanya untuk Kabupaten Bolmong, melainkan untuk Bolmong Raya,” sentil Lasabuda.

Dia meminta, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo segera melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat di Dinas Pertanian atas tanggungjawab terhadap produksi tanaman jagung.

“Saya mengecek justeru umumnya jagung yang dibeli oleh pedagang di Bolmong, justeru dipasok dari Provinsi Gorontalo. Coba cek di toko pembeli jagung di Kotamobagu, juga mereka hanya membeli jagung dari Gorontalo. Ini sangat mengherankan dan patur dicurigai,” tantang Herry Lasabuda lagi.

Senada hal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bolmong, Raimon Ratu saat dikonfirmasi wartawan Kamis (06/12/2018) diruang kerjanya, memberikan dalil, bahwasanya proyek PATB tersebut bukan dikelola oleh Pemkab Bolmong. Namun ditangani langsung oleh Pemerintah Provinsi Sulut.

“Dinas Pertanian Bolmong hanya menyiapkan CPCL atau Calon Petani dan Calon Lahan. Sementara untuk distribusi pembiayaan meliputi bibit dan pupuk, langsung ke petani ditangani oleh Dinas Pertanian Pemprov Sulut,” kata Reimon, memberikan alasannya.

Selanjutnya, terkait langkanya jagung di Kabupaten Bolmong, juga dibenarkan oleh mantan Camat Dumoga ini.

“Kan diakhir tahun 2018 ada kemarau, jadi petani jagung baru bisa menanam pada posisi November 2018. Nanti akan panen pada posisi bulan Maret 2019,” ungkap Raimon menepis kegegalan Dinas Pertanian dalam menggenjot produksi jagung di Kabupaten Bolmong. (audy kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.