Bintang Iklan Terong dan Kol, Pasutri Asal Tumobui Ini Harumkan Potensi Pertanian Kotamobagu di Tingkat Nasional 

Om Rully dan Tante Nini Petani Tumobui yang mengharumkan potensi pertanian Kotamobagu (foto : KPC)

KOTAMOBAGU POST – Om Rully dan Tante Nini. Begitu panggilan akrab pasangan suami isteri (Pasutri) tergolong sukses mengharumkan potensi pertanian kawasan Kota Kotamobagu.

Keduanya menjadi bintang iklan produk pertanian yang diterbitkan oleh dua perusahaan nasional ternama di Indonesia yakni; PT. East West See Indonesia (PT. EWSI).

Tak heran, wajah kedua petani andalan ini yang tercatat penduduk Kelurahan Tumobui, Kecamatan Kotamobagu Timur, Kota Kotamobagu , Provinsi Sulawesi Utara itu, meski diusia senja masih terus berkiblat sebagai petani ini.

Keuletan mereka menggarap lahan pertanian dan berhasil melakukan uji coba tanaman dengan hasil terbaik, sehingga mereka dipilih sebagai bintang iklan pada produk bibit tanaman sayur Terong Leata F1 dan Sayur Kol, oleh PT. EWSI.

Wajah mereka terpajang diseluruh kawasan Indonesia, khususnya ditempat-tempat areal pertanian dimana aktifitas para petani menggarap areal mereka.

Om Rully Kaat yang kini berusia 64 tahun terpilih menjadi bintang iklan produksi pertanian jenis tanaman Sayuran Kol, sedangkan isternya Tante Nini diusia saat ini 54 tahun, juga terpilih menjadi bintang iklan promosi untuk tanaman sayur terong.

“Untuk dua jenis tanaman yakni sayur kol dan sayur terong ternyata memang cocok ditanam didataran Kota Kotamobagu. Jadi saat pilot projek oleh perusahaan bekerja sama dengan DInas Pertanian Kota Kotamobagu, maka produksi tanaman Kol dan Terong yang saya dan suami saya tanam dikebun kami, ternyata mampu memproduksi bahkan dalam jumlah panen besar,” kata Tante Nini, mengaku bernama lengkap : Erny Mokoagow, saat diwawancarai Kotamobagu Post, diareal pertaniannya.

Senada hal itu, Om Rully mengatakan; lahan mereka juga menjadi uji coba tanaman jenis Jagung Pioner 35.

“Hasil uji coba tanaman jagung jenis Pioner 35, ternyata tanah di Kota Kotamobagu sangat cocok. Bahkan hasil panen dari bibit Pioner 35 ternyata buah jagungnya kemerahan serta tongkolnya pada berisi serta panjang,” papar Om Rully.

Dikatakan, mereka banyak menerima telephon dari ribuan petani di berbagai daerah di Indonesia untuk menanyakan langsung tentang sejumlah jenis tanaman yang sukses mereka lakukan uji coba penanaman.

“Soalnya nomor telephon saya dan isteri saya, terpajang di iklan-iklan pertanian yang dipasang oleh perusahaan diseluruh Indonesia. Sehingga kami selalu mendapat telephon dari para petani dari berbagai daerah di Indonesia untuk menanyakan tentang bercocok tanam menggunakan bibit tanaman,” tambah Om Rully lagi. (audy kerap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.